Suar.ID -Putranya Diharamkan Daftar Taruna di Pangkalan Tempatnya Bekerja, Jenderal TNI (Purn) Mulyono Tempa Sendiri Anaknya Sebelum Diseleksi.
Jenderal TNI (Purn) Mulyono diangkat menjadi KSAD pada 2015 menggantikan posisi Gatot Nurmantyo.
Dalam tayanganTribun video, pada saat pengangkatannya, Mulyono mengucapkan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.
Mulyono berjanji tidak akan menerima hadiah apa pun yang diduga terkait dengan posisi dan jabatannya.
Dia juga mengikrarkan sumpah setia pada NKRI serta memegang teguh sumpah prajurit.
Mulyono menjabat sebagia KSAD hingga 2018, ketika dirinya memasuki masa pensiun.
Namun, rupanya ada hal menarik yang dialaminya ketika menjabat sebagai KSAD.
Ia pernah dimintai tolong oleh salah seorang prajuritnya untuk meloloskan anaknya.
Hal ini seperti yang diunggah oleh akun Instagram @infokomando.
"Indah untuk dikenang, tak mungkin terulang,
Yang TNI butuhkan bibit prajurit yang benar-benar berkualitas dan LAYAK JADI PRAJURIT," tulis akun @infokomando.
"Pak Mul, bapak figur jujur ...
Semoga banyak Prajurit kita yang meneladani kejujuran bapak," tambah akun tersebut.
Pada unggahan berupa Instagram TV itu, tampak Jenderal TNI (Purn) Mulyono tengah berbincang dengan sekumpulan prajuritnya di lapangan.
Tiba-tiba, seorang prajuritnya mengajukan diri untuk bertanya.
"Sersan Dua Albertus, Komandan! Mohon izin tuk menghadap, Jenderal," ujar prajurit tersebut.
Ia pun dipersilakan berbicara oleh mantan KSAD Mulyono.
"Anak saya mengikuti tes seleksi sekolah calon taruna," tuturnya pada Mulyono.
"Siapkan dengan baik, nah itu jawabannya, ya toh?" jawab pria kelahiran Boyolali itu dengan tertawa.
Prajurit itu pun menjawabnya dengan kata siap.
Mulyono pun lantas menasihati prajuritnya itu untuk melatih anaknya dengan baik.
Iabahkan mendoakan agar anak prajuritnya itu dapat lulus seleksi.
Mulyono juga menyuruh prajuritnya itu untuk memeriksa akademis dan kesehatan sang anak.
"Kamu kan tentara, bagaimana mental ideologi, diajarkan ke anak, dilatih terus."
Yang membuat lulus bukan KSAD,"
"KSAD ga ada hak meluluskan orang yang tidak lulus," terang mantan KSAD itu di depan para prajuritnya.
Menurutnya, yang mampu meluluskan adalah diri anak itu sendiri.
Oleh karenanya, ia meminta prajuritnya untuk melatih anak-anak mereka jika memang tertarik masuk militer.
Rupanya, Mulyono pun memiliki cerita tersendiriterhadap sang anak yang ingin masuk militer.
"Saya punya anak, nomer dua, sekarang tingkat tiga taruna, sebentar lagi tingkat empat (pada waktu itu), dia bukan mau masuk bukan karena saya," ujar Jenderal Purnawirawan Mulyono.
Ia pun menceritakan, menggembleng putranya habis-habisan.
"Dia saya gembleng habis-habisan."
"Dari mulai dia renang tidak bisa,"
"Dari mulai dia saya ajak lari dapet satu kilo (dia bilang) 'Pa, sakit pa' (lalu dia) belok pulang," tutur sang jenderal.
Ia mengaku menggembleng putranya untuk berlatih berenang selama satu bulan penuh.
Begitu putranya terlihat akan tenggelam, Mulyono memberikan motivasi untuk melanjutkan latihannya.
Ia pun menceritakan, sebelumnya putranya memiliki kekurangan di bagian kesehatan.
Rupanya, putranya memiliki selaput di bagian matanya dan memiliki amandel.
Mulyono pun lantas mengajak putranya untuk melakukan operasi di RSPAD Gatot Soebroto.
Oleh karena itu, ketika anaknya masuk militer, semua persiapan sudah beres.
Bahkan dengan usahanya itu, sang putra mampu lulus dan masuk ke nomor 4.
Mulyono pun mengungkapkan, melarang putranya mendaftar di pangkalan yang sama dengannya.
Ia bahkan tidak mengantarkan sang putra pada saat mendaftar maupun seleksi.
Oleh karenanya, ketika ia dimintai tolong untuk meloloskan calon taruna, Mulyono dengan tegas menolak.
Ia mengaku akan merasa berdosa apabila sampai hati menerima permintaan meluluskan tersebut.
Pasalnya, hal tersebut melanggar sumpah yang telah ia ucapkan pada saat pelantikan.
"Saya KSAD, menyiapkan anak saya pontang-panting, jadi siapkan yang baik," tutur Jenderal Purnawirawan Mulyono di depan prajuritnya.